Pendahuluan
Sumber Daya Manusia adalah aset yang paling penting dalam perusahaan. Atas dukungan dan
loyalitas karyawanlah perusahaan dapat berkembang menjadi perusahaan yang
tumbuh profit dan profesional. Tak dapat dipungkiri seiring dengan berjalannya
waktu pasti ada karyawan yang harus memasuki masa pensiun.
Pada umumnya ada berbagai beban psikologis dan
non psikologis yang dihadapi karyawan saat memasuki masa pensiun. Misalnya post
power syndrome, masalah kesehatan, pengelolaan keuangan, dan sebagainya. Salah
satu tanggung jawab sosial dari perusahaan adalah mempersiapkan “hari depan”
karyawannya yang akan memasuki masa pensiun tersebut. Karyawan tidak perlu
menghawatirkan kelangsungan hidupnya setelah pensiun karena ada berbagai
alternative kegiatan yang dapat mereka lakukan baik yang bersifat profit
oriented(karir ke dua atau wirausaha) maupun non ptofit oriented.
Ada berbagai jalan yang dapat ditempuh
perusahaan untuk memberi “bekal” kepadapara karyawannya dalam menghadapi masa pensiun.
Salah satu diantaranya adalah memberikan pelatihan maupun workshop mengenai
berbagai alternatif kegiatan yang dapat dikerjakan pada masa pensiun.
Atas dasar pemikiran tersebut di atas, IA ITB mengajukan
penawaran kerja sama penyelenggaraan pelatihan pra-pensiun bagi karyawan dengan
harapan karyawan yang akan memasuki masa pra pensiun dapat mempersiapkan diri dengan
baik. Untuk mendapatkan hasil yang optimal IA ITB mengusulkan tiga
tahapan kegiatan penting yaitu pre assessment, pelaksanaan training dan
monitoring pasca training.